Selasa, 17 Mei 2011

GIS Dalam Penentuan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Kebutuhan Oksigen


Salah satu permasalahan lingkungan hidup adalah berkurangnya lahan ruang terbuka hijau yang disebabkan oleh pembangunan yang cenderung mengarah pada alih fungsi lahan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pelayanan pada penduduk. Dengan semakin tidak harmonisnya hubungan manusia dengan tetumbuhan mengakibatkan keadaan lingkungan di perkotaan hanya maju secara ekonomi namun mundur secara ekologi, sehingga alam akan menunjukkan reaksinya berupa meningkatnya suhu udara di perkotaan, penurunan air tanah, banjir/genangan, pencemaran udara, suasana yang gersang  dll.
Dengan adanya informasi mengenai ketersediaan oksigen pada ruang terbuka hijau, maka pengembangan hutan kota akan lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Dan dengan bantuan penginderaan jauh satelit yang mampu menyediakan data dengan cakupan yang luas, didukung dengan bantuan GIS (Geographic Information System), maka perencanaan spasial pembangunan hutan kota/ruang terbuka hijau akan lebih mudah dan cepat dilakukan.
Interpretasi citra yang perlu dilakukan yaitu mengklasifikasi vegetasi/ruang terbuka hijau yang ada (hutan, kebun, sawah, semak belukar, dll), sehingga dapat diketahui oksigen yang dihasilkan dari tiap-tiap ruang terbuka hijau yang ada, karena beda ruang terbuka hijau, maka berbeda pula jumlah oksigen yang dihasilkan (oksigen yang dihasilkan hutan tidak sama dengan yang dihasilkan oleh sawah, dll). Sedangkan pengolahan data sekunder meliputi penghitungan kebutuhan oksigen penduduk, hewan ternak, kendaraan bermotor (untuk pembakaran), industri, dll. Dari sini kita juga dapat memprediksi kebutuhan oksigen pada tahun-tahun berikutnya.
Dengan diketahuinya jumlah oksigen yang dihasilkan dan jumlah oksigen yang dibutuhkan, maka kita dapat melihat apakah ruang terbuka hijau yang ada sudah dapat memenuhi kebutuhan oksigen kita sekarang dan tahun-tahun mendatang dan tentunya apakah sudah ideal porsinya, mengingat suhu udara dan pencemaran udara juga terus meningkat. Sehingga dari sini kita juga dapat menentukan perencanaan kota seperti apa yang tepat untuk diterapkan dalam menanggulangi permasalahan ini untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

Demikian salah satu manfaat GIS, dan semoga lingkungan perkotaan kita tidak hanya maju secara ekonomi namun juga maju secara ekologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar